Beritapapuaselatan.com, MERAUKE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan (Papsel) dalam hal ini Dinas Sosial P3A bersama instansi terkait provinsi dan kabupaten, Kejaksaan Negeri serta Polres Merauke yang tergabung sebagai anggota tim sentra pelayanarn terpadu anak Papua Selatan melaksanakan rapat di Kantor Dinas Sosial P3A Papsel, Selasa (1/10/2024).Asisten lI Sekda Provinsi Papsel, Agustinus Joko (AJ) Guritno dalam sambutannya memimpin rapat menuturkan, Pemprov bersama Pemkab dan instansi terkait harus bersinergi dan selalu melakukan koordinasi dalam mencari solusi menyelesaikan berbagai permasalahan sosial diovinsi Papsel.Diantaranya, masalah anak-anak terlantar, pengangguran, pemukiman kumuh sampai pada orang yang sakit jiwa dan terlantar dijalanan perlu mendapatkan perhatian. "Apalagi kita ini merupakan daerah otonomi khusus yang mana orang asli Papua (OAP) perlu mendapatkan perhatian dan kehidupan yang layak" kata AJ Guritno. "Sehingga tidak boleh kedepannya ada lagi anak-anak asli Papua yang hidupnya terlantar, tidak ada makanan dan menyalahgunakan lem aibon untuk kesenangan sesaat yang merusak kesehatan fisik dan mental mereka,"sambungnya.Begitu pula harus mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang sebenarnya. Oleh karena itu, diharapkan agar instansi terkait dibidang kesehatan, pendidikan dan perekonomian harus menyiapkan program dan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang ada untuk kerja penyelamatan generasi asli Papua yang mengalami kesusahan dan keterbelakangan tersebut. Menurut Asisten| Sekda, program harus bisa dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari kehidupan keluarga atau orang tua dari anak-anak yang terlantar tersebut dengan memperhatikan tempat tinggal dan pekerjaan orang tuanya.Apabila orang tuanya pengangguran, bisa diberi pelatihan dan modal usaha. Selain itu, apabila tidak memiliki tempat tinggal (rumah), bisa diprogramkan pemukiman bagi penduduk.Semuanya ini bisa diberikan kepada OAP dengan anggaran Otsus yang diamanatkan untuk membangun OAP agar maju dan sejajar dengan orang-orang dari daerah lainnya di Indonesia. "Ini harus jadi pemikiran dasar para ASN dalam membangun dan melayani di tanah Papua Selatan," tegas AJ Guritno.Selanjutnya, perlu ada kerja sama dengan pihak-pihak lain yang peduli dengan kemanusiaan seperti lembaga keagamaan.Sebagai contoh, kerja bevak pintar yang telah dirintis oleh bruder John, telah melayani dan membina anak-anak berkesusahan dan terlantar agar mereka bisa mendapatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan makanan."Lembaga kemanusiaan seperti ini harus didukung bahkan dibantu fasilitasi agar lebih banyak lagi anak-anak terlantar dapat terbantu demi kehidupan masa depan mereka," tandas Asisten | Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Papsel.

• admin berita
• 03 Okt 2024
• Dilihat: 2284 Kali