Asisten I Sekda Papsel Buka Workshop Kurikulum Mulok Model P5
Beritapapuaselatan.com, MERAUKE - Asisten I Sekda Provinsi Papua Selatan,Agustinus Joko Guritno membuka kegiatan workshop Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) model Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) disalah satu hotel Merauke, Papua Selatan, Rabu (20/11/2024). Kegiatan yang dihelat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Papua Selatan ini menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) berlangsung selama 3 hari, 20-22 November 2024. Dikuti sebanyak 50 peserta yaitu kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik berasal dari 4 kabupaten cakupan wilayah Provinsi Papua Selatan meliputi Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Mappi.Asisten Bidang Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno dalam sambutannya menuturkan, kurikulum mulok model P5 merupakan sebuah langkah penting menuju pendidikan yang lebih relevan, inovatif, dan sesuai dengan tantangan zaman. "Muatan lokal sebagai mata pelajaran yang berisi kajian tentang potensi dan keunikan lokal sehingga Bapak/lbu guru agar berkomunikasi dengan lembaga/ komunitas adat dilingkungan bertugas masing-masing maupun ahli-ahli seni tari budaya dan bahasa daerah," ajaknya. Dikatakan, tujuan mulok untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan cinta lingkungan alam sosial, budaya, Spiritual didaerah. Melestarikan dan mengembangkan kearifan dan keunggulan serta kearifan daerah Kurikulum mulok juga memperluas pengetahuan siswa sesuai kondisi daerah, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan seni yang dimiliki oleh potensi daerah masing-nmasing. "Kurikulum mulok yang merupakan dari kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan bagi guru untuk berinovasi dan mendorong siswa belajar secara mandiri, tegas ASN penerima Satya Lancana Karyasatya XXX tahun dari Presiden RI. Dia berharap, para guru dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum mulok dengan lebih baik di sekolah masing-masing. Untuk itu, perlu direncanakan pembiayaannya secara baik supaya kurikulum muatan lokal bisa berjalan dengan lancar."Saya menitip pesan, manfaatkan workshop ini sebaik mungkin untuk memperdalam ilmu, jangan ragu berinovasi dalam pembelajaran, jaga kolaborasi antar pendidik, siswa dan masyarakat untuk keberhasilan pendidikan Serta dapat menaikkan mutu pendidikan" tandas Asisten | Sekda Provinsi Papua Selatan. Sementara itu, Ketua panitia, Oliva Koneng menjelaskan, workshop kurikulum mulok model P5 bagian dari implementasi kegiatan pendidikan di Papua Selatan. "Workshop bertujuan, memberikan pelatihan kepada guru dan tenaga pendidik terkait Implementasi kurikulum mulok P5. Mengedukasi masyarakat dan orang tua mengenai pentingnya peran mereka dalam mendukung pelaksanaan kurikulum mulok P5" lugasnya.Selain itu, sambung Oliva, kegiatan workshop menyusun rencana tindak lanjut untuk implementasi kurikulum mulok yang lebih efektif di sekolah sesuai keadaan didaerah. Adapun workshop menghadirkan narasumber dari BPMP Papua, Unicef, Disdikbud Papua Selatan dan SMANegeri 3 Merauke. Peserta dari Kabupaten Asmat sebanyak 4 orang, Mappi sebanyak 6 orang, Boven Digoel sebanyak4 orang dan khusus Merauke sebanyak 36 orang (SMA dan SLB). "Kami berharap, pelaksanaan kurikulum mulok P5 di sekolah dapat lebih optimal kedepannya, memberikan kebebasan dan ruang kreatifitas dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Papua Selatan" pungkas Oliva Koneng.
- APBD Pemprov
- GMKI
- MRP
- Papua
- Papua Selatan
- Pemilu 2024
- Selatan
- artikel
- asmat
- berita
- berita papua selatan
- bovendigoel
- evaluasi apbd
- kominfo
- mappi
- merauke
- nusantara
- papua selatan
- papuaselatan
- pemilu
- pj. gubernur papua selatan
- politik
- provinsi papua selatan
- selatan
- telekomunikasi
- telkom
-
Tags: