Gubernur Apolo: Validitas Data Kunci Eliminasi Penyakit Menular di Papua Selatan
Gubernur Apolo: Validitas Data Kunci Eliminasi Penyakit Menular di Papua Selatan
Merauke, 24 Juni 2025 — Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menegaskan pentingnya menghimpun data yang valid dan akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam upaya eliminasi penyakit menular seperti AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Apolo saat membuka Workshop Petunjuk Teknis Integrasi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria serta Kebijakan Nasional di Hotel Halogen Merauke, Selasa (24/6/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan.
“Melalui forum ini, saya berharap kita bisa menghasilkan indikator-indikator dan parameter yang dapat diukur, terutama bagaimana menghimpun dan mengukur data yang valid serta akurat,” ujarnya.
Menurut Apolo, penyakit menular adalah isu global yang mendapat perhatian serius dari badan internasional. Indonesia pun tak terkecuali. Bahkan, papar Gubernur, dalam forum di Bali pekan lalu, dipaparkan bahwa 95 persen kasus malaria di Indonesia berasal dari wilayah Papua, dan 10 persen di antaranya berada di Papua Selatan, dengan angka tertinggi di Kabupaten Asmat.
“Sedangkan Merauke sudah mendekati level sedang dengan Annual Parasite Incidence (API) malaria sebesar 5,7 persen. Namun Kabupaten Mappi, Asmat, dan Boven Digoel masih berada pada level risiko tinggi,” jelasnya.
Upaya-upaya eliminasi selama ini, menurut Apolo, sudah mencakup diagnosis dini (early diagnosis), penanganan cepat, dan pembagian kelambu. Namun, ia menekankan pentingnya pemutakhiran data berbasis nama dan alamat, memanfaatkan fasilitas komputer dan internet yang sudah tersedia di rumah sakit, puskesmas, dan pustu.
“Petugas kesehatan juga turun langsung ke kampung-kampung untuk menemukan warga yang terpapar AIDS, TB, atau malaria,” jelasnya.
Gubernur juga mendorong agar program eliminasi masuk dalam RPJMD, RKPD, hingga DIPA di tingkat provinsi maupun kabupaten. “Supaya kita tidak hanya bicara saja, tetapi betul-betul masuk dalam perencanaan anggaran dan dilaksanakan,” tegasnya.
Apolo mengingatkan bahwa Global Fund akan mengakhiri dukungan pembiayaannya pada tahun 2030. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto berharap pada tahun tersebut Indonesia sudah bebas dari penyakit menular.
“Kalau bisa, di 2030 itu malarianya nol, AIDS nol, dan TB-nya nol. Kalau malaria mungkin bisa, tapi penyakit menular lain perlu langkah-langkah yang lebih terukur,” ungkapnya.
Ia menambahkan, validitas data adalah landasan dari informasi yang kredibel dan kebijakan yang tepat. “Kalau datanya benar, analisisnya benar, maka kebijakannya pun benar. Tapi kalau salah, maka kebijakannya juga akan salah dan masalah tidak akan selesai,” tandasnya.
Gubernur Apolo berharap forum ini melahirkan indikator dan parameter yang bisa dipakai untuk mengukur kondisi lapangan secara nyata. Hasil dari workshop ini, tegasnya, akan menjadi bekal penting dalam menyusun arah kebijakan daerah yang lebih efektif menuju target eliminasi 2030.
Workshop ini diikuti oleh peserta dari empat kabupaten di wilayah Papua Selatan, yakni Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Asmat. Usai sambutan, Gubernur Apolo Safanpo secara simbolis membuka kegiatan dengan menabuh tifa.
Sumber Berita: https://www.facebook.com/share/p/1C85R6aqYY/
- Tags:
- 120 Tahun Masuknya Injil
- 1447
- 200 kupon
- 2025–2029
- 32
- 5 Pilar Strategi Nasional Penurunan Stunting
- 8 Aksi Konvergensi
- AMDAL
- APBD Pemprov
- ASN