Gubernur Jelaskan Pembangunan di Papua Selatan Kepada Tim Ekspedisi Patriot

Rabu,10 September 2025

Gubernur Jelaskan Pembangunan di Papua Selatan Kepada Tim Ekspedisi Patriot 

Merauke - Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo menjelaskan pembangunan yang dilakukan kepada tim ekspedisi patriot 

Penjelasan itu disampaikan Gubernur Apolo disela-sela pertemuan dengan tim ekspedisi di ruang rapat Kantor Gubernur pada Rabu (10/9/2025).

Tim ekspedisi patriot terdiri dari perwakilan perguruan tinggi serta dosen-dosen dan mahasiswa. Perwakilan dari perguruan tinggi di antaranya dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Musamus Merauke.

Topik pertama yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni penggambaran tentang apa yang tengah berkembang secara fisik. Kedua, terkait komoditas unggulan. 

Ketiga, kelembagaan ekonomi untuk menunjang sistem produksi dan produktivitas masyarakat, sistem pemajuan kekuatan organisasi

Selanjutnya, keempat integrasi pembangunan dan inklusi/pemerataan pembangunan. Terkait kelima, infrastruktur terkait pengembangan wilayah dan perkotaan.

Gubernur Apolo menjelaskan letak wilayah provinsi yang ia pimpin itu berbatasan dengan Papua Pegunungan, pusat hidrologi Papua. Model pelabuhan di Papua Selatan itu pelabuhan sungai lantaran pantainya landai, lautnya dangkal.

Potensi besar di wilayah Papua Selatan yakni perikanan dan kelautan, pertanian,perkebunan serta peternakan.
Ia mengatakan, tahun ini Papua Selatan mendapatkan dua Projec Strategis Nasional (PSN). 

Pertama,di daerah Wanam, ada pelabuhan samudra yang sementara dibangun di selat yang disebut Selat Mariana. Kemudian, ada juga jalan yang dibangun sekitar 147 kilometer sampai ke Muting. 

Ada 1.000 hektare lahan sawah didaerah tersebut untuk produksi beras.

Ia mengatakan, menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di Indonesia tiap tahun lahan sawah berkurang seluas 100 ribu hektare lahan sawah akibat pembangunan sarana prasarana permukiman wilayah dan lainnya yang dilakukan.

Sehingga diimbangi dengan ekstensifikasi diluar pulau Jawa. Sebelum  PSN dilakukan di Papua Selatan, dilakukan di lakukan di Kalimantan, tetapi kemudian dihentikan lantaran tidak bisa ditanami padi karena lahan gambut akhirnya dipindahkan ke Wanam.

"Ini untuk ketahanan pangan 1 juta hektare,"kata Gubernur Apolo Safanpo dalam pertemuan.

Kedua yaitu PSN energi.PT Global Papua Abadi (GPA) dan pemerintah memblok lahan sekitar 500 hektare untuk kebun tebu. Gulanya diambil, sampahnya bakal diproduksi menjadi energi bioetanol.

 

Biro Umum Setda Provinsi Papua Selatan

  • Tags:
  • 120 Tahun Masuknya Injil
  • 1447
  • 200 kupon
  • 2025–2029
  • 32
  • 5 Pilar Strategi Nasional Penurunan Stunting
  • 8 Aksi Konvergensi
  • AMDAL
  • APBD Pemprov
  • ASN

Share post :