Pemimpin Itu Memilih Turun Kampung Mendengar Keluh Kesah Masyarakat
Pemimpin Itu Memilih Turun Kampung Mendengar Keluh Kesah Masyarakat
Boven Digoel – Pemimpin itu banyak memilih turun kampung, mendengar langsung keluh-kesah masyarakat, sekaligus menghadiri acara gereja
Namanya, Paskalis Imadawa. Ia adalah Wakil Gubernur Papua Selatan. Paskalis dipercayakan warga bersama Gubernur Apolo Safanpo memimpin Selatan Papua, salah satu provinsi yang baru dimekarkan pemerintah pusat.
Pagi itu, Paskalis Imadawa mengenakan kemeja batik khas Papua, warna biru terang, celana panjang rapi, bersama tim yang ditunjuk mendampinginya menuju Bandar Udara (Bandara) Mopah, Merauke.
Saat tiba, pesawat berbadan kecil yang dikelolah oleh Mission Aviation Fellowship (MAF) sudah siaga. Tepat pukul 08.22 WIT pesawat yang dikemudikan pilot berkebangsaan asing itu take off dari Bandara Mopah menuju Mindiptana.
Hari itu, Senin,28 Juli 2025. Mindiptana, tempat yang ditujuh adalah salah satu Distrik di Kabupaten Boven Digoel. Kabupaten itu termasuk salah satu dari empat kabupaten dalam cakupan wilayah Provinsi Papua Selatan.
Kurang lebih satu jam 23 menit berada diatas udara, akhirnya pesawat yang membawa Paskalis dan tim mendarat mulus di Lapangan Terbang (Lapter) Mindiptana, sekira pukul 09.45 WIT.
Walau sejam terbang, Paskalis tak lelah, padahal usianya boleh dibilang sudah masuk lanjut usia (lansia). Setelah turun dari pesawat, tim yang mendampingi sibuk menurunkan barang bawaan dari pesawat dan diangkut ke beberapa mobil yang sudah disiapkan.
Langit Mindiptana pagi itu cerah, berawan, namun pancaran sinar matahari tak terasa membakar tubuh. Cuaca seolah menyambut hangat kedatangan Paskalis bersama tim.Perjalanan dilanjutkan menuju susteran, tempat yang disiapkan panitia kegiatan.
Perjalanan belum terlalu jauh dari Lapter Mindiptana, deretan beberapa mobil yang ditumpangi Paskalis dan tim berhenti sejenak. Jembatan baru diperbaiki. Kendaraan roda empat yang membawa rombongan berhenti lantaran harus menunggu warga memindahkan sisah-sisah kayu perbaikan jembatan.
Usai dirapikan, perjalanan kembali dilanjutkan. Jalan ke Susteran. Aspal jalan yang dilalui lumayan mulus aspal kota, walau kiri-kanan bibir jalan,ratusan bebatuan kecil (kerikil) berhamburan. Segelintir aspal badan jalan,tampak pecah-pecah.
Saat tiba di Mindiptana, para biarawan sudah berdiri berjejer didepan susteran,menunggu. Beberapa orang dewasa,laki-laki dan Perempuan. Mereka berbuasana pakaian adat setempat. Para lelaki menabuh tifa yang dipegang ditangan sambil menari diikuti kaum perempuan.
Bunyi tifa terdengar dari kejauhan berbalas-balasan menyambut kedatangan Paskalis dan tim. Wilhenus Binggian, salah satu pengurus dewan Gereja Paroki Kristus Raja Mindiptana, berdiri disela-sela penari memegang noken ditangan.
Noken adalah tas khas Papua yang diracik sesuai budaya daerah. Wilhenus mengenakan pakaian adat, sepotong kain merah diikat dikepala. Ketika Paskalis dan tim berjalan masuk Susteran, Wilhenus maju menyambut Paskalis dan memakaikan noken.
Setelah penyambutan, Paskalis menyempatkan waktu berbicara dengan warga dan kelompok tari yang menjemput. Namun, tak lama. Paskalis beristirahat sejenak. Jarum jam tepat berada diangka 6 sore, warga duduk berbentuk lingkaran diatas kursi, Paskalis duduk juga disitu bersama mereka didepan susteran.
Dibawah cahaya teras lampu susteran, satu per satu warga menyampaikan keluhan dan isi hatinya. Paskalis diam mendengar. Suasana penuh keakraban, tanpa sekat antara pemimpin dan rakyatnya.
"Saya mau dengar langsung suara masyarakat. Namanya pemimpin, ya harus dengar keluhan rakyat. Kalau soal pribadi memang sulit dijawab, tapi kalau menyangkut kepentingan banyak orang, itu tugas kita menjawab,”kata lelaki berjangkut dan berambut putih itu.
Jabatannya sama sekali tak memisahkan Paskalis dengan warga. Ia datang sebagai pelayan dan pendengar setia rakyat. Disela-sela momen itu, Paskalis mengisahkan pengalamannya sebagai Wakil Gubernur hingga suka-dukanya melayani.
Ceritanya mengalir bagai air. Sarat motivasi, semangat dan harapan. Kata-katanya enak terdengar ditelinga. Seoalah menghipnotis masyarakat yang hadir malam itu. Dalam pertemuan sederhana itu, Markus, salah satu warga sekaligus pemilik dusun, menceritakan pengalamannya sebagai buruh kotrak.
Markus termasuk salah satu tenaga yang dikotrak dalam proyek pembangunan sekaligus pemasangan lampu jalan. Proyek itu diiniasi oleh Wagub Paskalis Imadawa. Lampu jalan itu sementara dikerjakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan. Pemasangan jalan itu bertujuan menerangi sepanjang jalan ke kampung-kampung.
"Bapak Wakil Gubernur, kalau pekerjaan ini untuk kepentingan semua orang, kami sepakat itu. Biarlah dikerjakan oleh pemuda-pemuda kampung kami sendiri,"kata Markus.
Mendengar itu, Wagub Paskalis mengimbau agar seluruh pekerjaan dihendel oleh anak-anak asli Mindiptana. Itu sebagai bentuk pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan.
"Ini bukan hanya tentang pekerjaan, tapi soal rasa memiliki. Kalau mereka yang kerja, mereka juga yang akan jaga," tegas Paskalis.
Paskalis juga menyinggung soal pilihannya tinggal di rumah pribadi ketimbang rumah dinas. Alasannya sederhana, agar masyarakat tak ragu datang dan mudah bertemu.
"Kalau saya di rumah dinas, nanti susah orang datang. Masyarakat ini butuh pemimpinnya dekat," ujar Paskalis dengan nada empati.
Pertemuan malam itu juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting setempat, termasuk Ketua Dewan Gereja Kristus Pengasih Mindiptana, Kepala Distrik Mindiptana Marthen Rumpang, dan tokoh adat lainnya.
Rangkaian kunjungan Paskalis Imadawa akan berlanjut hingga Rabu (30/7/2025). Ia dijadwalkan menghadiri Perayaan Penerimaan Sakramen Krisma dan 50 Tahun Imamat Uskup Petrus Canisius Mandagi di Paroki Kristus Raja Mindiptana.
Kehadiran Paskalis bukan sekadar kunjungan kerja. Namun, pemimpin yang mau menyatu dengan rakyat, mendengar, berbicara, dan menginspirasi masyarakat akar rumput.
Biro Umum Setda Provinsi Papua Selatan
- Tags:
- 120 Tahun Masuknya Injil
- 1447
- 200 kupon
- 2025–2029
- 32
- 5 Pilar Strategi Nasional Penurunan Stunting
- 8 Aksi Konvergensi
- AMDAL
- APBD Pemprov
- ASN