Pemprov Papua Selatan Gelar FGD Kajian Pemetaan Geologi Siklus Lingkungan
Senin,27 Oktober 2025
Pemprov Papua Selatan Gelar FGD Kajian Pemetaan Geologi Siklus Lingkungan
Merauke - Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) kajian pemetaan geologi dalam siklus lingkungan hidup di provinsi tersebut
Kajian itu dilakukan sebagai upaya untuk memahami kondisi geologi wilayah ini. Demikian disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno saat mewakili Gubernur Apolo Safanpo menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut di Hotel Sunny Day Merauke, Senin (27/10/2025).
Dalam sambutan, Guritno menyebut, Papua Selatan memiliki kekayaan geologi yang luar biasa, mulai dari pegunungan tinggi, kawasan pesisir, rawa, hingga dataran rendah yang luas.
"Namun, di balik potensi tersebut, wilayah kita juga menghadapi risiko geologi yang cukup tinggi, seperti gempa bumi, tanah longsor dan banjir,"kata dia.
Oleh karena itu, menurut dia, kajian ini sangat penting sebagai upaya untuk memahami kondisi geologi wilayah ini, mengidentifikasi potensi risiko, serta merumuskan langkah-langkah mitigasi bencana yang berkelanjutan berbasis pada ilmu pengetahuan.
"Sebagai daerah otonom baru, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mempercepat peningkatan mutu pelayanan pemerintahan disemua tingkatan mulai dari kampung, distrik, kabupaten hingga provinsi,"ujarnya.
Lanjut dia, salah satu wujudnya adalah melalui penyusunan peta dasar geologi lingkungan yang akurat dan dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Ia mengatakan, kajian ini bertujuan melakukan identifikasi peta dasar Geologi terkait kondisi struktur permukaan tanah di Provinsi Papua Selatan, menganalisis potensi risiko geologi yang dapat mengancam lingkungan dan masyarakat setempat.
Selanjutnya, memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah mitigasi bencana geologi dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan, menghasilkan peta dasar geologi lingkungan yang menggambarkan kondisi geologi dan potensi bencana di wilayah kajian.
Melalui kajian ini, kata dia, diharapkan bakal lahir rekomendasi teknis dan kebijakan yang tidak hanya memperkuat mitigasi bencana, tetapi juga mendorong pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang efisien, berkeadilan dan berkelanjutan, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya orang asli Papua (OAP) di wilayah Papua Selatan.
"Saya mengajak peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan ini, berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyampaikan masukan konstruktif. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai wadah kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, akademisi dan masyarakat dalam mewujudkan Papua Selatan yang tangguh, lestari dan berdaya saing,"kata dia.
Guritno mengucapkan terima kasih kepada tim tenaga ahli dari Universitas Musamus dalam kajian pemetaan geologi dalam siklus lingkungan hidup ini.
Bagi dia, kajian ini bakal memberikan kontribusi dengan turun langsung ke lapangan dalam melakukan tugasnya mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis serta membuat laporan untuk digunakan sebagai dasar perumusan kebijakan yang efektif dan efisien dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup yang berkesinambungan.
Ia mengajak mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tetap bersatu dalam rangka mengawal kesinambungan jalannya pembangunan, dengan menempatkan kepentingan masyarakat diatas kepentingan sektor maupun masing-masing kelembagaan, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama.
Usai menyampaikan sambutan, Agustinus Joko Guritno mewakili Gubernur Apolo Safanpo resmi membuka FGD kajian pemetaan geologi dalam siklus lingkungan hidup di provinsi tersebut dengan menabuh tifa.
Biro Umum Setda Provinsi Papua Selatan
- Tags:
- 120 Tahun Masuknya Injil
- 1447
- 200 kupon
- 2025–2029
- 32
- 5 Pilar Strategi Nasional Penurunan Stunting
- 8 Aksi Konvergensi
- AMDAL
- APBD Pemprov
- ASN