Wagub Paskalis Terus Dorong Persiapan Upacara 17 Agustus di Kampung Terisolir

Wagub Paskalis Terus Dorong Persiapan Upacara 17 Agustus di Kampung Terisolir 

Boven Digoel, 21 Juni 2025 - Wakil Gubernur (Wagub) Papua Selatan, Paskalis Imadawa terus mendorong persiapan pelaksanaan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus di kampung terisolir

Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan menggagendakan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 didua tempat.

Gubernur Apolo Safanpo bakal fokus memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus RI di ibu kota provinsi yakni di Merauke.

Sementara Wakil Gubernur Paskalis Imadawa akan memimpin upacara 17 Agustus peringatan HUT Kemerdekaan RI di kabupaten, khususnya di kampung terisolir.

Direncanakan upacara bakal berlangsung di Kampung Ayumka, Distrik Ambatkwi, Kabupaten Boven Digoel. Kampung ini masih terisolir.

Wagub Paskalis Imadawa terus mendorong terlaksananya upacara di kampung terisolir. Sebelumnya, Wagub menggelar rapat persiapan upacara di Ayumka dengan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kepala biro dilingkup pemprov setempat.

Saat itu, rapat berlangsung di ruang rapat Kantor Gubernur Papua Selatan pada Senin (16/6/2025) lalu. Selanjutnya, Wagub memutuskan ke Kabupaten Boven Digoel untuk menggelar rapat disana dengan agenda yang sama yaitu persiapan upacara 17 Agustus di Ayumka.

Rapat di Boven Digoel berlangsung di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Tanah Merah pada Sabtu (21/6/2025). Dalam rapat, Wagub Paskalis mengatakan pelaksanaan upacara HUT  Kemerdekaan RI tahun ini bakal menjadi momentum bersejarah lantaran pertama kalinya dilaksanakan di kampung terpencil. 

Menurut dia, peringatan HUT Kemerdekaan di kampung itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi mendekatkan simbol negara kepada masyarakat yang hingga kini masih terisolasi.  

 “Indonesia sudah 80 tahun merdeka, tetapi masih banyak kampung yang belum pernah merasakan upacara kenegaraan. Masyarakat di pelosok sering bertanya kapan kami disentuh oleh kemerdekaan itu,"kata dia.

Lanjut dia, upacara kemerdekaan di wilayah terisolir merupakan strategi menggeser isolasi dan berupaya  membuka akses pembangunan, termasuk akses pendidikan, kesehatan, digitalisasi, dan infrastruktur dasar lainnya.

Dalam rapat, Wakil Gubernur Papua Selatan, dia menyebut pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya akses jalan sebagai prioritas utama. 

"Kita harus fokus menyelesaikan akses jalan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kita menyesuaikan program-program lainnya,"ujarnya.

Wagub Paskalis mengatakan, upacara 17 Agustus tahun 2025 akan menjadi titik awal rangkaian peringatan tahunan yang akan diagendakan berlangsung secara bergilir di kampung-kampung terpencil tiap tahun.

Menurut dia, momentum upacara  kenegaraan di kampung itu bakal berlangsung diempat kabupaten dalam cakupan Provinsi Papua Selatan yakni Kabupaten Asmat, Mappi, Boven Digoel dan Kabupaten Merauke. 

Ia menjelaskan, setelah Boven Digoel di 2025 ini, pada 2026 dijadwalkan upacara 17 Agustus di salah satu kampung terisolir di Kabupaten Mappi. Kemudian, di 2027 nanti  di Kabupaten Asmat. Selanjutanya, pada 2028 di Kabupaten Merauke.

“Kita bergeser sedikit saja dari zona nyaman. Tidak harus selalu di ibu kota kabupaten atau provinsi. Sekali-sekali mari kita rayakan kemerdekaan bersama masyarakat di kampung yang jauh,”kata dia.

Disela-sela rapat, Wagub Paskalis mengajak seluruh pejabat mengurangi penggunaan baliho dan media promosi diri, sebaliknya lebih memilih hadir langsung dan menyapa masyarakat secara langsung.

“Baliho itu bukan sarana edukasi, tapi bisa jadi alat pembodohan. Mari kita ubah budaya itu. Masyarakat lebih butuh kehadiran langsung pemimpinnya daripada senyum di baliho,”ujarnya.

Dalam rapat, perusahaan-perusahaan yang dilibatkan berkomitmen mendukung kelancaran operasional pembangunan jalan, sekaligus menyatakan kesiapannya dalam menyukseskan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025

Ia menambahkan, pelaksanaan upacara kenegaraan di kampung-kampung terpencil diharapkan memupuk semangat nasionalisme tumbuh kuat dan inklusif di seluruh pelosok Papua Selatan.

Rapat itu melibatkan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dlingkup Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Boven Digoel.

Selanjutnya, Forkopimda Kabupaten Boven Digoel. Turut hadir masyarakat, Kepala Kampung, Kepala Distrik, Bamuskam Kampung Ayumka serta perwakilan dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di Boven Digoel.

Ayumka termasuk salah satu kampung terisolir. Jalan dari ibu kota Kabupaten Boven Digoel ke kampung itu sekitar 16 kilo meter, belum ada akses jalan kesana. Ada sebuah sungai/kali yang hanya digusur.

Sebenarnya, sudah ada badan jalan namun aliran air selalu menggenangi sehingga berubah wujud seperti parit/selokan disepanjang badan jalan. Perbaikan akses jalan ke kampung tersebut membutuhkan rehap berat.

 

Biro Umum Setda Provinsi Papua Selatan

  • Tags:
  • 120 Tahun Masuknya Injil
  • 1447
  • 200 kupon
  • 2025–2029
  • 32
  • 5 Pilar Strategi Nasional Penurunan Stunting
  • 8 Aksi Konvergensi
  • AMDAL
  • APBD Pemprov
  • ASN

Share post :